Sabtu, 17 Desember 2011

All about gelora bung karno stadium

Dari sejumlah literatur dan peta yang diterbitkan oleh Topographisch Bureau Batavia pada tahun 1902, kawasan Senayan itu semula bernama Wangsanajan, atau Wangsanayan menurut Ejaan Yang diperbaharui.

Konon Wangsanayan adalah pemilik tanah yang kini menjadi salah satu tempat elit di Jakarta itu. Mungkin penyebutannya agak sulit, lambat laun nama kawasan itu berubah jadi Senayan.

Informasi lainnya adalah bahwa kata Senayan dalam bahasa Betawi berarti Senenan atau jenis permainan berkuda. Nama itu diperkirakan muncul sejak masa penjajahan. Thomas Raffles (1808-1811). Saat itu, kawasan Senayan, dijadikan sebagai tempat warga Inggris bermain Polo.

Kawasan Senayan mulai banyak dikenal sejak didirikan gelanggang olahraga bertaraf internasional di lokasi ini. Pembangunan gelanggang olahraga ini dimulai awal 1958 atas bantuan Uni Soviet pada masa Perdana Menteri Nikita Kruschev. Biayanya ketika itu sebesar US$ 12,5 juta atau Rp 117,6 miliar.

Namun peletakan tiang pancang pertama dilakukan oleh Soekarno pada 8 Februari 1960 dan disaksikan langsung Wakil PM Uni Sovyet Anastas Mikoyan.

Gelanggang olah raga ini dibangun karena Indonesia tengah mengadakan gawai olahraga sekelas Olimpiade yang dikenal dengan nama Ganefo.

Ganefo adalah sebuah proyek mercusuar Bung Karno yang melombakan berbagai olah raga yang pesertanya berasal dari gerakan Negara Non Blok. Seiring dengan itu, nama stadion di kawasan Senayan dikenal sebagai Stadion Ganefo. Di situlah Soekarno beberapa kali berpidato membangkitkan nasionalisme rakyat.

Muncul gosip ketika itu PM Uni Soviet kecewa karena tidak ada tanda-tanda prasasti yang menyebutkan Uni Soviet-lah yang membangunnya.

Stadion yang awalnya mampu menampung 100.000 penonton ini kini susut menjadi 88.000 penonton pasca renovasi tahun 2007.

Belakangan nama Stadion Ganefo berubah penyebutan menjadi Stadion Gelora Senayan, seiring jatuhnya masa kepemimpinan Soekarno. Namun pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, nama Stadion Senayan diubah menjadi Stadion Gelora Bung Karno.

Luas Lapangan Sepak Bola Gelora Bung Karno (Senayan)

Tahukah Anda bahwa luas lapangan sepak bola gelora bung karno atau dulunya disebut senayan? Gelora Bung Karno adalah lapangan sepak bola yang dimiliki Indonesia yang berada di ibukota Jakarta. Gelora Bung Karno merupakan satu-satunya lapangan sepak bola yang sesuai dengan standar luas lapangan sepa kbola internasional.

Stadion Gelora Bung Karno atau dulunya terkenal dengan nama Senayan dibangun pada tanggal 1 januari 1961. Setelah dibangun selama lebih dari satu tahun kemudian diresmikan pada tanggal 24 Juli 1962. Stadion ini sempat direnovasi tak lama setelah diresmikan, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1962 dan kemudian diperbesar pada tanggal 24 Agustus 1962.

Stadion Gelora Bung Karno merupakan komplek olahraga. Di area Gelora Bung Karno terdapat beberapa fasilitas, antara lain:

* Stadion Sepak Bola Gelora Bung Karno yang merupakan tempat pertandingan sepak bola.
* Stadion Istora Gelora Bung Karno yang diperuntukkan untuk umum.
* Stadion Senayan merupakan stadion diperuntukkan bagi cabang olahraga atletik.
* Stadion Indoor Tennis Stadium diperuntukkan untuk cabang olahraga tenis atau basket.
* Stadion renang senayan yang diperuntukkan untuk cabang olah raga renang.
* Lapangan Golf atau Driving Range Senayan diperuntukkan bagi cabang olah raga golf.


SK atau Surat Keputusan Presiden No. 7 Tahun 2001 adalah surat resmi saat pemerintahan Abdurrahman Wahid, yang merubah nama senayan menjadi Gelora Bung Karno hingga saat ini. Stadion Gelora Bung Karno masih merupakan salah satu stadion terbesar di dunia hingga saat ini. Bahkan untuk di Asia Gelora Bung Karno menduduki peringkat kedua.

Luas Lapangan Sepakbola Gelora Bung Karno

Standar lapangan sepakbola internasional menurut FIFA pada tahun 2007 adalah:

*
* Panjang Min 100 yards atau 90 meter
* Panjang Maks 130 yards atau 120 meter
* Lebar Min.: 50 yards atau 45 meter
* Lebar Maks.: 100 yards atau 90 meter



Apabila sebuah lapangan memiliki panjang dan lebar sesuai ketentuan FIFA dapat disebut sebagai lapangan berstandar internasional. Walaupun masih ada standar lainnya selain panjang dan lebar saja. Seperti jumlah kapasitas penonton dan fasilitas yang dimiliki stadion tersebut untuk menjalankan sebuah laga internasional.

Sekarang mari kita lihat luas lapangan sepak bola gelora bung karno (Senayan).

* Kekuatan Lampu Penerangan hingga: 1.200 luks
* Panjang garis luar dari tepi lapangan: 800 meter
* Panjang lapangan sepakbola: 110 meter
* Lebar lapangan sepakbola: 60 meter
* kapasitas penonton saat ini hingga: 100.000 penonton

Tidak heran bahwa gelora bung karno hingga hari ini masih menjadi salah satu lapangan sepak bola terbesar di Indonesia dengan spesifikasi yang dimilikinya tersebut.


Gelora Bung Karno Layak Dipakai hingga 2041

Quote:
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta masih layak digunakan untuk aktivitas olah raga maksimal hingga 2041, meski pada 2012 mendatang genap berumur 50 tahun.

“Saat dibangun pada 1962, proyeksi bangunannya bisa bertahan hingga 2012. Tetapi setelah dilakukan penelitian tahun 1991, SUGBK bisa digunakan hingga 50 tahun berikutnya,” kata Deputi Sekjen PSSI Timmy Setiawan

Menurut Timmy, keputusan memperpanjang masa kegunaan SUGBK diperoleh setelah pihak pengelola dengan melibatkan konsultan serta pakar konstruksi melakukan penelitian terkait dengan kehandalan struktur bangunan.

Meski bisa bertahan hingga jangka waktu yang cukup lama, kata dia, ada beberapa mekanisme yang wajib dilakukan, salah satunya adalah proses perawatan dan prosedur pemakaian dengan tepat sesuai dengan fungsi SUGBK.

“Perawatan dilakukan secara berkala. Selain melakukan penyuntikan beton tiang penyangga struktur yang dilakukan adalah memeriksa kanal drainase dan resapan air. Hal itu dilakukan agar fondasi utama SUGBK tidak bergeser,” katanya menambahkan.


Tambahan berdasarkan info² yang TS dapatkan !!!!!!!
Quote:
Berikut beberapa klub Eropa yang pernah bermain di Stadion GBK :
Ajax Amsterdam, Manchester United, Benfica, AC Milan, Sampdoria, Lazio, Borussia Dortmund, Bayern Muenchen.

Beberapa pemain top dunia yang pernah merasakan rumput GBK :
Pele, Johan Cruyff, Attilio Lombardo, Marcell Desailly, Christian Panucci, Gianluigi Lentini, David Platt, Giuseppe Signori, Jose Antonio Chamot, Fandy Ahmad, Mark van Bommel, Oliver Kahn, Luis Suarez,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar